Saturday, February 27, 2010

Pola Masalah

Masalah yang dihadirkan Allah kepada kita bisa menjadi UJIAN tapi bisa juga menjadi AZAB. Tergantung kita menempatkannya. Dan tergantung dosa-dosa kita. Mulai saat ini, dengan keyakinan penuh dari hati, marilah kita selalu berpikir positif terhadap masalah yang datang silih berganti. Karena masalah adalah ibarat kesulitan yang menghadirkan suatu keistimewaan.

Mari kita perhatikan lebih seksama beberapa tanda semesta berikut. Layang-layang bisa terbang tinggi  justru ketika gerakan angin berani ia hadapi, melawan arah angin bukan searah mengikuti. Pohon bisa tumbuh subur tinggi justru ketika diberi pupuk yang bau bukannya diberi minyak wangi. Makan terasa nikmat, justru ketika sudah lapar berat. Minum terasa menyegarkan justru ketika haus kian tak tertahankan. Bahkan sang bintang pun bisa terlihat terang, justru ketika sang bintang berani muncul di antara kegelapan malam.

Ya, ketika hadir sebuah masalah maka segeralah mengingat Allah lebih dalam dan lakukanlah INSTROSPEKSI, dan berpikirlah, “Apa yang sudah saya lukakan, sehingga hadir masalah ini?” Berpikir ke depan dan visioner itu sangatlah baik, tetapi melihat ke belakang sekilas saja, flash back, insya Allah akan membuat Anda menginjak gas mobil kehidupan Anda dengan lebih yakin.

Ibarat Anda sedang mengendarai mobil, tentunya membutuhkan kaca spion sebelum melakukan aksi terobosan yang memukau. Namun demikian, Anda dilarang untuk selalu melihat kaca spion, sebab bagaimanapun juga finish pasti ada di depan, tidak mungkin ia ada di belakang Anda. Ya, tak baik terlalu lama melihat masa lalu, maafkanlah ia, dan fokuslah pada kenikmatan Allah yang dihadirkan hari ini, seraya bergeraklah ke depan menuju kenikmatan-kenikmatan berikutnya.

Artinya, “kaca spion” yang saya maksud adalah kemampuan Anda untuk melakukan aksi INTROSPEKSI dengan cepat ketika masalah itu hadir menimpa Anda. Tanyakanlah ke dalam diri Anda, ke dalam hati yang terdalam di dalam diri Anda, di mana di sana ada ALLAH yang menggenggam hati Anda. 

Tanyakanlah kepada hati Anda, artinya tanyakanlah kepada Allah. “Ya Allah, apa maksud semua ini, apa yang harus aku lakukan, aku berserah penuh pada keteraturan yang Engkau buat ya Allah”. Ketika AZAB/PERINGATAN yang menjemput Anda maka segeralah bertaubat dengan beristighfar, sedangkan tatkala yang hadir itu sebuah UJIAN maka sesungguhnya UJIAN itu hadir sebagai Anugrah, sebab berbagai ujian itulah yang melahirkan potensi dan kualitas Anda yang sejati di kemudian hari.

Ya, kadang kita masih bingung apakah Kesulitan yang hadir ini berupa AZAB/PERINGATAN ataukah UJIAN/ANUGERAH. Namun, Jika Anda sudah terbiasa membersihkan diri maka hati kecil Anda akan menginformasikan kepada Anda apakah masalah/kesulitan tersebut sebuah AZAB/PERINGATAN ataukah justru sebuah UJIAN/ANUGERAH. 

Namun secara prinsip, berdasarkan apa yang penulis alami dan amati, ternyata apabila Anda mendapatkan kesulitan setelah sebelumnya Anda berlaku maksiat, maka kesulitan itu biasanya sebuah PERINGATAN/AZAB, dan ketika Anda mendapatkan kesulitan karena sedang meraih atau mengejar sebuah keinginan/impian/do’a, dan Anda pun tidak sedang berlaku maksiat, maka insya Allah kesulitan itu hadir sebagai UJIAN/ANUGERAH. 

Semakin besar keinginan Anda, maka semakin kuat ujiannya. Tapi tak jarang pula Kesulitan hadir sebagai perpaduan antara Peringatan dan Ujian, perpaduan antara Azab dan Anugrah. Hal ini bisa saja terjadi disebabkan ketika Anda sedang mengejar sebuah impian, namun Anda pun tetap melakukan perbuatan maksiat, apalagi dalam mengejar impian itu, Anda terlalu ambisius sehingga nyaris lupa bersyukur, nyaris lupa menikmati kehidupan “saat ini” Anda, dan sibuk membayangkan kenikmatan “masa depan” Anda yang belum pasti. Tapi di balik itu semua, yakinlah bahwa setiap kesulitan yang diikhlaskan dan di-istighfarkan, insya Allah akan melahirkan kemudahan-kemudahan yang penuh dengan keberkahan.

Sahabat, ingatlah bahwa Anda tak perlu berlama-lama di episode INTROSPEKSI ini. Yang jelas tak perlu salahkan siapapun ketika Anda melakukan proses introspeksi ini. Mohon diingat, ini adalah sebuah aksi introspeksi bukanlah identifikasi. Introspeksi itu ke dalam sedangkan identifikasi itu seringkali keluar dan akhirnya berujung pada kesimnpulan bahwa masalah tersebut hadir karena kesalahan orang lain, dan Anda hanyalah korban. Dan itu pastinya kesimpulan yang merugikan Anda. Jangan pernah merasa menjadi KORBAN, apapun masalah Anda.

Sahabat Solusi, ketika masalah itu hadir maka ada pola standar yang harus Anda lakukan. Sungguh, bukan masalahnya yang menjadi masalah, tapi bagaimana sikap Anda ketika masalah itu hadir. Masalah itu adalah sebuah kepastian, tetapi sikap Anda dalam menghadapi masalah itu adalah sebuah pilihan.


Setelah Anda sukses berintrospeksi, maka lanjutkan dengan segera pada langkah AKSI SOLUSI yang luar biasa. Ketahuilah, bahwa Solusi dari masalah Anda seringkali tidak berada pada masalah-masalah yang Anda miliki. Tetapi Solusi Anda berada pada KEHENDAK ALLAH, dimana ALLAH memiliki kehendak bahwa DIA akan membantu Anda jika Anda mau membantu hamba-hamba Allah lainnya.

Itu sebabnya, mulai hari ini JANGAN LAGI MENYELESAIKAN MASALAH Anda dengan cara yang biasa. Tidak perlu habiskan energi untuk terlalu fokus mencari solusi dari permasalahan Anda. Sebab hakekatnya Anda secara pribadi tak memiliki kemampuan apapun untuk menyelesaikan masalah-masalah Anda. Hanya ALLAH yang mampu. Laa haula walaa quwwata illaa billaah.

Dalam Surat ALAM NASYRAH kita disuruh MENYELESAIKAN urusan kita dengan bersungguh-sungguh. Nah, tahukah Anda, Apakah URUSAN KITA itu? 

Urusan kita bukanlah permasalahan pribadi kita, tapi urusan kita adalah membantu menyelesaikan permasalahan orang-orang di sekitar kita. Artinya apa? jika ENGKAU, ingin permasalahanmu beres, maka bantulah bereskan atau selesaikan permasalahan orang-orang di sekitarmu. Perhatikan hadist berikut.

Dari Abdullah bin Umar ra, bahwa Rosulullah saw bersabda : "Seorang muslim dan lainnya adalah bersaudara, karenanya janganlah menganiaya saudaranya sendiri dan jangan membiarkannya tersiksa. Siapa saja yang memenuhi hajat saudaranya, maka Allah akan memenuhi hajatnya. Dan siapa saja yang memudahkan kesulitan orang lain, niscaya Allah akan melepaskan kesulitannya di hari Qiyamah. Dan barang siapa yang menutup aib orang lain, niscaya Allah menutupi aibnya di hari Qiyamah." (H.R. Muttafaq Alaih alias Bukhori-Muslim).

Sebetulnya, Masalah itu dihadirkan sebagai ujian apakah kita bisa bersabar dan bersyukur, atau dihadirkan sebagai azab agar kita kembali (taubat) dan istighfar (minta ampun). 
Dan setelah itu kita bisa dekat kembali dengan-Nya, lalu fokus membantu sesama, jaga kualitas kekhusyuan Sholat dan ibadah lainnya, dan bertawakallah secara penuh kepada Allah SWT.

Sobat Solusi, jangan sampai gara-gara kita memiliki masalah, justru kita malah menjadi :

1. Tidak khusyu sholatnya
2. Tidak mau membantu sesama karena merasa bahwa "saya lah yang seharusnya dibantu".
3. Tidak bertawakkal kepada Allah SWT.

Jadi bantulah sesama maka Allah akan membantu kita. Nah, apakah makna ini semua? Sebelumnya, mari kita bayangkan, seandainya MANUSIA di seluruh dunia ini, hanya fokus kepada masalahnya masing-masing, maka bagaimana mungkin bisa terjadi sinergi yang baik. Bahkan, saya pun dulu pernah tidak jadi berbuat baik karena saya teringat atau fokus kepada masalah saya. Saat itu, ketika saya mau bersedekah kepada seseorang, tiba-tiba ada bisikan pikiran .. "Hai Zen, kok kamu ini ga tahu malu ya, kamu sendiri kan banyak hutang, eh malah sedekah.. apa gak malu sama Allah?" Astaghfirullah....

Sobat Solusi sekalian, mari kita ambil sebuah pembelajaran dari peristiwa tersebut, yaitu jangan sampai kita gagal berbuat kebaikan disebabkan kita fokus kepada masalah kita, cukuplah pengalaman ini menimpa saya.

Nah, kesimpulannya adalah ketika Anda hari ini sedang memiliki MASALAH, maka sebenarnya Anda sedang diberikan "tanda" oleh Allah bahwa ada orang-orang di sekitar Anda yang sedang butuh bantuan Anda. Pasanglah antene kebajikan itu, dan lakukan searching dengan hati terdalam Anda... kemudian rasakanlah.... lalu bantulah mereka...., maka perhatikan apa yang terjadi dalam kehidupan Anda ketika Anda berhasil membantu menyelesaikan masalah-masalah mereka. Tak perlu heran jika justru masalah Anda secara AJAIB menjadi selesai tuntas, atas bantuan Allah SWT.

Bukan Masalahnya yang menjadi Masalah, tapi bagaimana sikap Anda ketika masalah itu hadir. Sebab, ternyata dengan washilah berbagai masalah itulah yang membuat Anda tetap berTAHAN dan berTUHAN. Itu sebabnya, Jangan  besar-besarkan masalah Anda, sehingga Anda lupa membesarkan Allah, yang memberikan sousi dari masalah Anda.

So, jangan Katakan, "Wahai Allah, masalahku sangat besar," tapi katakanlah, "Wahai  masalah, Allah itu Maha Besar".

sumber :  cahaya-semesta.com

Wednesday, February 24, 2010

Kisah Tukang Cukur

Seorang konsumen datang ke tempat tukang cukur untuk memotong rambut dan merapikan brewoknya. Si tukang cukur mulai memotong rambut konsumennya dan mulailah terlibat pembicaraan yang mulai menghangat.

Mereka membicarakan banyak hal dan berbagai variasi topik pembicaraan, dan sesaat topik pembicaraan beralih tentang TUHAN.

Si tukang cukur bilang,”Saya tidak percaya kalau TUHAN itu ada”.
“Kenapa kamu berkata begitu ?” tanya si konsumen.

“Begini, coba kamu perhatikan di depan sana, di jalanan…. untuk menyadari bahwa TUHAN itu tidak ada”.
“Katakan kepadaku, jika TUHAN itu ada. Adakah yang sakit? Adakah anak-anak terlantar? Adakah yang hidupnya susah?” .

“Jika TUHAN ada, tidak akan ada sakit ataupun kesusahan”.

“Saya tidak dapat membayangkan TUHAN Yang Maha Penyayang akan membiarkan ini semua terjadi”.

Si konsumen diam untuk berpikir sejenak, tapi tidak merespon apa yang dikatakan si tukang cukur tadi, karena dia tidak ingin terlibat adu pendapat.

Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si konsumen pergi meninggalkan tempat si tukang cukur.

Beberapa saat setelah dia meninggalkan ruangan itu dia melihat ada orang di jalan dengan rambut yang panjang, berombak kasar (Jawa : mlungker-mlungker – Red), kotor dan brewok, tidak pernah dicukur. Orang itu terlihat kotor dan tidak terawat.

Si konsumen balik ke tempat tukang cukur tadi dan berkata :
“Kamu tahu, sebenarnya di dunia ini TIDAK ADA TUKANG CUKUR..!”

Si tukang cukur tidak terima, dia bertanya : ”Kamu kok bisa bilang begitu?”.
“Saya tukang cukur dan saya ada di sini. Dan barusan saya mencukurmu!”

“Tidak!” elak si konsumen.
“Tukang cukur itu TIDAK ADA! Sebab jika tukang cukur itu ada, tidak akan ada orang dengan rambut panjang yang kotor dan brewokan seperti orang yang di luar sana“, si konsumen menambahkan.

“Ah tidak, tapi tukang cukur itu tetap ada!”, sanggah si tukang cukur.
“Apa yang kamu lihat itu adalah SALAH MEREKA SENDIRImengapa mereka tidak datang kepada saya untuk mencukur dan merapikan rambutnya?”, jawab si tukang cukur membela diri.

“COCOK, SAYA SETUJU..!” kata si konsumen.
“Itulah point utamanya!.. Sama dengan TUHAN.

“Maksud kamu bagaimana?”, tanya si tukang cukur tidak mengerti.

Sebenarnya TUHAN ITU ADA ! Tapi apa yang terjadi sekarang ini.?
Mengapa orang-orang TIDAK MAU DATANG kepada-NYA, dan TIDAK MAU mencari-NYA..?
Oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini.”

Si tukang cukur terbengong !!!! Dalam hati dia berkata : “Benar juga apa kata dia..mengapa aku tidak mau datang kepada TUHANKU, untuk beribadah dan berdoa, memohon agar dihindarkan dari segala kesusahan dalam hidup ini.?"

Jika Anda berpikir bahwa TUHAN ITU ADA, sampaikan cerita ini kepada orang lain. Semoga kita selalu mendapat kebaikan dan kebahagiaan dalam hidup ini. Amien.

sumber : http://www.isdaryanto.com/

Monday, February 22, 2010

Hikmah Basmalah

Ada seorang perempuan tua yang taat beragama, tetapi suaminya seorang yang fasik dan tidak mau mengerjakan kewajiban agama .Perempuan itu sentiasa membaca Bismillah setiap kali hendak bercakap dan setiap kali dia hendak memulakan sesuatu senantiasa didahului dengan Bismillah. Suaminya tidak suka dengan sikap isterinya dan sentiasa memperolok-olokkan isterinya.

Isterinya tidak berkata apa-apa sebaliknya dia berdoa kepada Allah S.W.T. supaya memberikan hidayah kepada suaminya. Suatu hari suaminya berkata : "Suatu hari nanti akan aku buat kamu kecewa dengan bacaan-bacaanmu itu."

Untuk membuat sesuatu yang memeranjatkan isterinya, dia memberikan uang  yang banyak kepada isterinya dengan berkata, "Simpan duit ini." Isterinya mengambil duit itu dan menyimpan di tempat yang selamat, di samping itu suaminya telah melihat tempat yang disimpan oleh isterinya. Kemudian dengan senyap-senyap suaminya itu mengambil duit tersebut 

Setelah beberapa hari kemudian suaminya itu memanggil isterinya dan berkata, "Berikan padaku uang yang aku berikan kepada engkau dahulu untuk disimpan.".Kemudian isterinya pergi ke tempat dia menyimpan duit itu dan diikuti oleh suaminya dengan berhati-hati dia menghampiri tempat dia menyimpan duit itu dia membuka dengan membaca, "Bismillahirrahmanirrahiim." Ketika itu Allah S.W.T. menghantar malaikat Jibril A.S. untuk mengembalikan duit dan menyerahkan duit itu kepada suaminya kembali.

Alangkah terperanjat suaminya, dia berasa bersalah dan mengaku segala perbuatannya kepada isterinya, ketika itu juga dia bertaubat dan mula mengerjakan perintah Allah, dan dia juga membaca Bismillah apabila dia hendak memulakan sesuatu kerja.

 

Tiga Orang Buta dan Gajah

Ada 3 orang ingin melihat gajah. mereka pergi ke kandang gajah. sampai di kandang gajah mereka memegang gajah, ada yang memegang ekor, ada yang memegang kaki, ada juga yang memegang kuping gajah.mereka meraba dan memegang untuk mengenal bentuk gajah.

setelah puas akhirnya mereka pulang. di tengah jalan terjadi perdebatan antara ketiga orang buta. mereka bersitegang tentang bentuk gajah; satu orang buta mengatakan : " gajah itu seperti ular ! panjang..! " demikian pendapatnya karena ia memegang ekor gajah pada waktu di kandang gajah.

" kamu salah !" kata orang buta yang kedua : " gajah itu kaya pohon kelapa , bulat, besar dan tinggi ! " katanya, ia berpendapat begitu karena yang ia pegang pada waktu di kandang gajah adalah kaki gajah. "Kamu berdua salah semua ! " kata orang buta yang ketiga : " yang benar gajah itu kaya payung ! teriaknya. ia merasa benar karena yang ia pegang adalah kuping gajah.
ketika mereka bertengkar, lewatlah orang yang tidak buta : " ada apa kalian ribut-ribut ? " tanyanya.

" kami orang buta, baru dari kandang gajah " kata orang buta yang pertama. diterangkanlah kepada orang tadi maksud mereka ke kandang gajah sehingga akhirnya mereka bertengkar. " Oh begitu ya ! jadi siapa yang benar ya ? kalian semua benar ! " kata orang yang baru lewat.

Manusia memang selalu ingin menang sendiri, dalam melihat suatu kebenaran selalu dipandang dari persepsi pribadi masing - masing ,sehingga kebenaran menjadi kabur. dibutuhkan sikap yang bijak untuk memandang peristiwa di dunia ini. yang memandang secara obyektif, sehingga kebenaran terungkap.

Sunday, February 21, 2010

Hikmah Diam disaat yang tepat

Di kisahkan ada seseorang yang miskin pekerjaannya mencari kayu bakar di hutan, karena sudah merasa banyak maka ia segera menjualnya  ke pasar  kondisi  disana sangat ramai sehingga harus berteriak “ awas  kayu bakar  kayu bakar” agar semua orang  yang ada dijalan pada minggir , namun ada seorang  bangsawan yang kaya raya tidak menghiraukan teriakan sang pembawa kayu bakar dan akhirnya kayu tersebut  mengenai bajunya .

      Karena  memang sang bangsawan tidak terima maka perkara tersebut di bawa ke pesidangan , ia menceritakan semuanya hakim pun berkata , “ mungkin ia gak sengaja ” bangsawan pun membantah semua kemungkinan yang dikatakan sang hakim  sementara  tukang kayu diam seribu bahasa walau di Tanya sang hakim panjang lebar  gak satu katapun keluar dari mulutnya  hakim berkata , “ ya mungkin dia  bisu jadi gak bisa memperingatkanmu ”

       Bangsawan berkata , Tidak mungkin! Ia tidak bisu wahai hakim. Aku mendengarnya berteriak di pasar tadi. Tidak mungkin sekarang ia bisu!" dengan nada sedikit emosi. "Pokoknya saya tetap minta,ganti,"lanjutnya. 

      Dengan tenang sambil tersenyum, sang hakim berkata, "Kalau engkau mendengar teriakannya, mengapa engkau tidak minggir?" Jika ia sudah memperingatkan, berarti ia tidak bersalah. Anda yang kurang memperdulikan peringatannya." 

       Mendengar keputusan hakim itu, bangsawan itu hanya bisa diam dan bingung. Ia baru menyadari ucapannya ternyata menjadi bumerang baginya. Akhirnya ia pun pergi. Dan, lelaki tukang kayu bakar itu pun pergi. Ia selamat dari tuduhan dan tuntutan bangsawan itu dengan hanya diam.

Pesan : Selamat atau tidaknya seseorang tergantung bagaimana ia bisa menjaga lisannya.

Mengatasi Krisis Percaya Diri

Kadang, diperlukan beberapa hari, minggu, bahkan berbulan-bulan untuk meningkatkan rasa percaya diri. Namun, jika kita konsisten menerapkan caranya, akhirnya Anda akan menemukan diri Anda yang baru, yang lebih kuat, dan yang lebih percaya diri!

Daripada mengurung diri, enggan bertemu orang, atau merokok tanpa henti, mulailah menerapkan teknik-teknik baru yang dapat meningkatkan rasa percaya diri Anda. Yuk, kita simak satu per satu.

1. Catatan Harian 
Menulis setiap hari membuat Anda melakukan refleksi diri setiap hari. Refleksi harian dapat membantu menguatkan apa yang Anda ketahui, apa yang Anda pelajari, dan apa yang masih perlu Anda perhatikan.

2.Tunjukkan rasa terima kasih 
Tuliskan setiap hari lima hal yang membuat Anda merasa harus berterima kasih dan bersyukur, dan lakukan. Ini akan membantu perasaan Anda serta memperkuat karakter yang akan terwujud dalam rasa percaya diri.

3.Gunakan penegasan
Tulis keinginan Anda dan bagaimana mewujudkannya dalam sehari-hari. Misalnya, “Saya ingin lebih percaya diri setiap hari.” Ucapkan di depan cermin, atau rekam suara Anda. Dengar/baca kembali setidaknya satu kali sehari.

4. Evaluasi hubungan 
Apakah pasangan mendukung atau menghancurkan Anda? Bila dalam hubungan Anda lebih banyak menderita, mungkin sudah waktunya untuk mempertimbangkan apakah hubungan perlu dilanjutkan.

5. Memulai hubungan baru 
Identifikasi orang yang Anda kagumi, bisa dijadikan guru atau sebaliknya. Cari orang yang akan menemani Anda melewati suka dan duka. Dengan meningkatkan percaya diri, Anda akan membahagiakan diri sendiri.

6.Ubah perilaku 
Kenali hal apa yang meningkatkan dan menghilangkan rasa percaya diri Anda. Berolahraga dan berpakaian baik serta pantas, akan meningkatkan percaya diri. Selalu mengatakan “ya” untuk menghindari pertengkaran (padahal Anda ingin mengatakan “tidak”) akan menghilangkan rasa percaya diri Anda.

7.Ungkapkan 
Menahan apa yang ingin dikatakan karena takut bagaimana orang akan menerima kita dapat mematahkan rasa percaya diri. Jangan ragu untuk mengungkapkan apa yang Anda pikirkan atau sukai.

Ambil risiko setiap hari 

Cara terbaik untuk mendukung rasa percaya diri adalah dengan mulai melakukan hal-hal yang selama ini Anda takuti.


Saturday, February 20, 2010

Kiat Membangun Rasa Percaya Diri

Rasa percaya diri bukan karunia tetapi hasil dari upaya yang terus-menerus untuk membangunnya. Rasa percaya diri sangat penting bagi kebahagiaan dan sukses anda.

Ketika anda memiliki rasa percaya diri, maka anda akan tahu bagaimana caranya harus hidup” (Goethe)

Rasa Percaya diri adalah kunci RAHASIA PERTAMA dari sukses seseorang” (Ralp Waldo Emerson)

Ingatlah untuk selalu bersikap wajar. Hindari sikap yang dibuat-buat, pura-pura, over acting, atau mencari perhatian.

Perhatikanlah sikap tubuh anda. Hindari sikap yang berkesan malas, loyo dan tidak bergairah. Belajarlah dari bintang-bintang film di televisi. Anda pasti bisa menilai perbedaan sikap orang yang PD dan yang kurang PD.

Ketika bicara, perhatikanlah nada suara. Usahakanlah untuk melafalkan kata dengan jelas, tidak menggumam, mendesis atau berbisik. Selain itu, pandanglah mata lawan bicara, jangan menunduk atau memandang ke arah lain.

Biasakanlah mengucapkan kata terima kasih dengan mantap dan tulus.

Bersikaplah tegas. Jangan berkata “YA” pada saat hendak mengatakan “TIDAK”. Menjadi ‘Yesman’ mungkin aman tapi tidak sehat bagi diri anda.

Lakukanlah segera apa yang bisa dilakukan sekarang. Hindari kebiasaan menunda-nunda dengan alasan malas atau tidak suka melakukannya. Penundaan bisa menghambat perkembangan rasa percaya diri.

Kenalilah kelebihan, kekurangn dan kelemahan diri sendiri. Kembangkanlah potensi diri anda dan perbaikilah kekurangan. Terimalah kelemahan yang tidak bisa diubah, dan beranilah mengubah kelemahan yang bisa diubah.

Berusahalah untuk selalu tampil rapih dan bersih. ‘You feel great when you look good’. Anda akan merasa nyaman ketika anda tampil dengan baik.

Berusahalah untuk memperluas wawasan dan menambah pengetahuan. Orang yang percaya diri umumnya bukan tipe katak dalam tempurung

Berusahalah untuk menjadi ahli atau profesional dalam bidang tertentu meskipun tidak menjanjikan popularitas. Misalnya piawai dalam memetik gitar, ahli memperbaiki motor, fasih berbahasa asing, jago main tennis, dsb.

Bila diperlukan, jangan ragu untuk meminta bantuan orang lain. Namun berjiwa besarlah untuk menerima penolakan.

Hindari kebiasaan mengeluh dan menggerutu. Curahkanlah isi hati hanya kepada orang yang tepat.

Kendalikanlah perasaan-perasaan negatif. Jangan larut dalam perasaan sedih, frustasi, iri hati dan sakit hati. Semua itu bisa merusak rasa percaya diri.

Ketika membicarakan orang lain, bicarakanlah kelebihan dan kebaikannya saja, bukan kekurangan atau keburukannya. Pribadi yang percaya diri tidak merasa Superior dengan menjelekkan orang lain dan tidak merasa Inferior karena memuji orang lain.

Bila memungkinkan, bantulah orang lain menyelesaikan masalahnya. Tetapi bukan untuk ikut campur urusannya.

Beranilah mengakui kesalahan, baik kepada diri sendiri maupun kepada orang lain. Jangan menutup-nutupinya.

Beranilah mencoba hal-hal baru yang menantang atau yang selama ini anda hindari dengan alasan takut. Misalnya, bicara dengan orang asing, mengikuti lomba karaoke, mengirim puisi ke majalah, bergabung dengan pencinta alam, dsb.

Jangan memberi gelar konyol kepada diri sendiri. Dan jangan mau juga ditempel gelar konyol oleh orang lain. Misalnya: si gembrot, si gentong, si penakut, dsb.

Nikmatilah hidup. Tenangkanlah pikiran yang kacau, lepaskanlah beban dan raihlah kegembiraan. Carilah aktifitas yang menyenangkan. Misalnya berenang, baca novel, nonton, mancing, atau apa saja yang anda senangi.

Bayangkanlah diri anda sebagai pribadi yang percaya diri, dan bersikaplah sebagai orang yang percaya diri. Lama kelamaan anda akan benar-benar lebih percaya diri.

http://dafa.wordpress.com

Monday, February 15, 2010

Tips Percaya Diri

Ah, ini dia hal yang kadang-kadang, wuh bisa bikin kita kesulitan. Misalnya aja saya kenal orang yang takut nanya jalan ke polisi, takut ditanyain macem2, katanya ! Lha, kita-kita ini kan sama-sama manusia, mempunyai suatu batas toleransi tertentu, beda halnya kalo yang kamu hadepin tuh macan.. Manusia punya hal yang disebut harga diri. Gimana caranya menaikkan percaya diri, nah saya punya tips-tips dari pengalaman saya sendiri, semoga berguna.

1. Kamu pasti punya kelebihan

Cari dulu dong kelebihan kamu, apakah kamu kaya, supel, ganteng, atau pintar, kalo gak ada ya.. sabar aja kali ye,.. Pasti kamu punya kelebihan. Jangan menunggu pengakuan dari orang lain, kamu harus yakin kamu pasti punya kelebihan dibandingkan dengan orang lain.

2. Lakukan hal-hal yang ngebuat kamu percaya diri

Hmm, misalnya nih, main bola. Kamu berhasil ngelewatin pemain yang jago, tentunya kamu bakal PD abiss, kalo perlu kamu balik lagi, terus lewatin lagi, biar kaya Tsubasa.. Kalau kamu berhasil dalam keadaan tertentu, pastinya kepercayaan diri kamu bakal bertambah. Enggak usah main bola, lakukan dari hal-hal sederhana, misalnya pandangan ke depan, ataupun busungkan dada, tapi jangan ekstrem2 banget, entar lu disangka jelmaan Pamela Anderson lagih..

3. Punya Pacar [ Optional ]

Kadang-kadang kamu bakalan punya kebanggaan tersendiri kalau kamu punya pacar, kan si dia bakalan support kamu, kata-kata positif akan semakin didengar. Itu menurut seorang teman saya yang mengambil jurusan Psikologi di PTN di Bandung, yah tapi ini hanya pilihan optional, belum terbukti secara mantap.

4. Mulai saat ini

Woi2, tips ini bukan untuk dibaca, tapi untuk dipraktekkan. Mulai saat ini, apa gunanya banyak pengetahuan tapi tidak diamalkan?

Ah, sekian tipsnya, moga2 berguna, menerima kritik, saran..

http://lestiatmo.wordpress.com

Percaya Diri adalah Kunci Keberhasilan

Setiap manusia pasti mempunyai keinginan dan cita-cita. Untuk mencapai cita-cita tersebut, manusia akan melakukan usaha semaksimal mungkin. Namun tidak jarang apa yang telah diusahakan tersebut tidak membuahkan hasil seperti yang diinginkan. Hal tersebut dikarenakan adanya hambatan atau gangguan baik itu dari diri sendiri maupun dari luar.

Hambatan yang sering terjadi biasanya datang dari diri sendiri yaitu kurangnya rasa percaya diri. Rasa ini muncul karena kita tidak dapat menerima diri kita seperti apa adanya. Kita tidak menyadarinya bahwa kita sebenarnya,mempunyai,kemampuan.Hal ini mudah sekali terjadi apabila lingkungan kita hanya terdiri dari satu sisi yakni sisi kesuksesan. Kita melihat teman kita yang pandai hanya dari sis keberhaislannya saja. Kita akan langsung berfikiran bahwa kita tidak akan dapat menyamai mereka.Dengan begitu pudarlah harapan kita akan kesuksesan yang sebenarnya dapat pula kita raih. Padahal belum tentu orang yang sukses itu akan selamanya sukses. Belum tentu orang itu tidak pernah mengalami kegagalan.

Apabila seseorang dalam setiap tindakannya menemui kegagalan, ia akan merasa kecewa dan menganggap dirinya tidak berguna. Dalam hal ini kita harus mempunyai fikiran bahwa semua kegagalan yang terjadi itu hanyalah sebagai cobaan dari allah. Kita juga harus menyadari bahwa suatu saat Allah pasti akan memberi keberhasilan kepada kita. Dengan begitu kita tidak akan terus menerus menyalahkan diri kita. Kita harus ingat bahwa kegagalan adalah awal dari sebuah keberhasilan dan dari kegagalan itu pulalah kita dapat mengambil hikmah yang dapat kita jadikan pengalaman untuk melangkah selanjutnya.

Dalam pepatah disebutkan bahwa, barang siapa bersungguh-sungguh, pasti akan berhasil atau sukses. Kita harus memiliki semangat dan tekad bahwa hidup ini adalah untuk diri kita sendiri. Apa yang telah kita perbuat yang bermanfaat bagi orang lain adalah merupakan kepuasan tersendiri yang belum tentu dimiliki oleh orang lain. Biarlah tidak ada yang memuji, asalkan kita dapat berbakti. Apalah artinya pujian bila hal itu hanya akan menjerumuskan kita.

Sunday, February 14, 2010

Mengenal Diri Sendiri merupakan Kunci Kesuksesan

Ada anagium Arab yang menyatakan bahwa “ Celakalah seseorang yang tidak mengenal dirinya sendiri.”

            Dalam konteks kehidupan di dunia fana ini, banyak manusia masih belum mengenal dirinya, belum mengetahui apa yang dibutuhkan bagi dirinya, ke arah mana dia harus membawa dirinya, dan pedoman apa yang dapat ia pegang teguh sehingga hal itu memang benar-benar baik bagi petualangan hidupnya.

            Memang dalam fenomena yang terjadi, kebanyakan orang yang berhasil adalah orang yang mengenal baik dirinya, ia mengetahui potensi yang dimiliki, kekurangan yang menghambat dirinya untuk maju, ia juga menyadari sepenuhnya visi dam misi dalam kehidupannya, sehingga dengan mengetahui dirinya tersebut makin mudahlah ia untuk meraih keberhasilan.

            Alkisah menyatakan bahwa seorang raja Louis XVI dari Perancis telah dikudeta, diturunkan dari tahtanya dan dipenjara. Raja yang naas tersebut memiliki seorang anak laki-laki yang masih muda. Anak tersebutlah yang seharusnya mewarisi tahta kerajaan sepeninggalan ayahnya.

            Sekelompok orang yang telah berhasil menggulingkan tahta raja Louis XVI itu menyadari bahwa putra mahkota ini bisa menjadi hambatan bahkan permasalahan bagi mereka di masa mendatang. Mereka berpikir jika putera mahkota tersebut tidak bermoral mulia, maka ia tidak akan pernah mencapai takdir agung yang dianugrahkan kepadanya. Maka dari itu mereka bawa putera mahkota tesebut ke suatu komunitas, yang mana di sana ia dapat melihat kesenangan duniawi, menemukan banyak wanita-wanita pelacur, makanan yang berlimpah ruah dan mewah, minuman keras yang memabukkan, bahkan di sana juga berkumpul orang-orang bejat, hina, dan abmoral. Setiap hari putera makhota dikelilingi oleh hal-hal yang dapat merusak manusia dan dapat menyeret jiwa seseorang ke derajat paling rendah dan hina.

            Selama enam bulan ia diperlakukan demikian, akan tetapi ia tidak pernah takluk kepada tekanan itu. Bahkan ia dapat menguasai dirinya sehingga tidak terjebak dalam lingkungan yang amat negatif bagi kelangsungan kehidupannya.

            Akhirnya setelah berusaha sekian lama untuk merusak moral pangeran tersebut, maka mereka menanyai dia. Mengapa dia tidak takluk kepada semuanya itu- mengapa ia tidak terpengaruh? Pemuda ini menjawab” Saya tidak bisa melakukan apa yang kamu minta, karena saya dilahirkan untuk menjadi seorang raja.”

            Pangeran Louis mengetahui dan mengenal dirinya, ia sadar bahwa ia adalah putera mahkota, ia tahu bahwa ia tidak boleh melakukan hal-hal negatif yang berbahaya bagi masa depannya, ia juga menyadari posisinya, maka ia bisa bertahan sehingga tidak dapat dipengaruhi oleh hal-hal yang dapat merusak dirinya. Dan pada akhirnya hal itu dapat membawa dia kepada kedudukan yang mulia.

            Dari kisah tersebut dapat kita ambil kesimpulan bahwa dalam menjalani kehidupan ini, yang paling penting dan utama kita kenali terlebih dahulu adalah diri kita. Sehingga setelah kita mengenali diri kita maka selanjutnya makin terbuka lebar jalan menuju kesuksesan yang kita harapkan.

            Saat ini negara kita akan mengadakan pesta demokrasi dalam memilih presiden yang akan memegang kendali kepemimpinan Indonesia lima tahun ke depan. Hal ini tentunya menjadi momen penting sepanjang sejarah Indonesia. Dan harus diberi perhatian serius oleh seluruh elemen masyaraka Indonesia, tanpa terkecuali.

            Jika rakyat Indonesia mengetahui apa yang mereka butuhkan, konflik dan permasalahan yang mengobrak-abrik Indonesia, serta mengetahui figur pemimpin yang dapat memenuhi harapan rakyat Indonesia dan dapat memecahkan berbagai macam pomelik bangsa yang berkembang, maka tentunya mereka tidak akan sembarang “mencoblos” calon legislatif dan eksekutif tersebut. Hal itu pasti akan membawa perubahan besar bagi kelangsungan kemajuan dan kejayaan bangsa Indonesia.

            Jadi jika kita menginginkan kesuksesan dan keberhasilan bagi diri kita, maka kita harus mengetahui dengan jelas diri kita, jika suatu organisasi menginginkan kemajuan, maka organisasi itu harus mengenal dirinya terlebih dahulu, begitu juga halnya dengan bangsa Indonesia, jika mengharapkan kejayaan, kehidupan yang layak, sejahtera dan sentosa maka harus mengenal dirinya lebih dalam. Mengenal masyarakatnya, lingkungannya, sumber dayanya, permasalahan dan kemelutnya serta segala macam yang berhubungan dengan negara tersebut.

Sumber : paranti.wordpress.com