Sunday, February 21, 2010

Hikmah Diam disaat yang tepat

Di kisahkan ada seseorang yang miskin pekerjaannya mencari kayu bakar di hutan, karena sudah merasa banyak maka ia segera menjualnya  ke pasar  kondisi  disana sangat ramai sehingga harus berteriak “ awas  kayu bakar  kayu bakar” agar semua orang  yang ada dijalan pada minggir , namun ada seorang  bangsawan yang kaya raya tidak menghiraukan teriakan sang pembawa kayu bakar dan akhirnya kayu tersebut  mengenai bajunya .

      Karena  memang sang bangsawan tidak terima maka perkara tersebut di bawa ke pesidangan , ia menceritakan semuanya hakim pun berkata , “ mungkin ia gak sengaja ” bangsawan pun membantah semua kemungkinan yang dikatakan sang hakim  sementara  tukang kayu diam seribu bahasa walau di Tanya sang hakim panjang lebar  gak satu katapun keluar dari mulutnya  hakim berkata , “ ya mungkin dia  bisu jadi gak bisa memperingatkanmu ”

       Bangsawan berkata , Tidak mungkin! Ia tidak bisu wahai hakim. Aku mendengarnya berteriak di pasar tadi. Tidak mungkin sekarang ia bisu!" dengan nada sedikit emosi. "Pokoknya saya tetap minta,ganti,"lanjutnya. 

      Dengan tenang sambil tersenyum, sang hakim berkata, "Kalau engkau mendengar teriakannya, mengapa engkau tidak minggir?" Jika ia sudah memperingatkan, berarti ia tidak bersalah. Anda yang kurang memperdulikan peringatannya." 

       Mendengar keputusan hakim itu, bangsawan itu hanya bisa diam dan bingung. Ia baru menyadari ucapannya ternyata menjadi bumerang baginya. Akhirnya ia pun pergi. Dan, lelaki tukang kayu bakar itu pun pergi. Ia selamat dari tuduhan dan tuntutan bangsawan itu dengan hanya diam.

Pesan : Selamat atau tidaknya seseorang tergantung bagaimana ia bisa menjaga lisannya.

No comments: