Friday, March 5, 2010

Semangkuk Bakmi Panas

Pada malam itu, Ana bertengkar dengan ibunya. Karena sangat marah, Ana segera meninggalkan rumah tanpa membawa apapun.Saat berjalan disuatu jalan ia baru menyadari bahwa ia sama sekali tidak membawa uang.

Saat menyusuri sebuah jalan, ia melewati sebuah kedai bakmi dan ia mencium harumnya aroma masakan.Ia ingin sekali memesan semangkuk bakmi, tetapi ia tidak mempunyai uang.

Pemilik kedai melihat Ana berdiri cukup lama di depan kedainya, lalu berkata : "Nona, apakah engkau ingin memesan semangkuk bakmi?"
"Ya, tetapi aku tidak membawa uang" jawab Ana dengan malu - malu
" Tidak apa - apa, aku akan mentraktirmu" jawab si pemilik kedai."Silahkan duduk, aku akan memasakkan bakmi untukmu".

Tidak lama kemudian, pemilik kedai itu mengantarkan semangkuk bakmi,Ana segera makan beberapa suap, kemudian air matanya mulai berlinang.

" Ada apa nona?" tanya si pemilik kedai
"Tidak apa - apa, aku hanya terharu" jawab Ana sambil mengeringkan air matanya. "Bahkan, seorang yang baru kukenal pun memberi aku semangkuk bakmi, tetapi ibuku sendiri, setelah bertengkar denganku, mengusir dari rumah dan mengatakan kepadaku agar jangan kembali lagi kerumah . Kau seorang yang baru kukenal tetapi begitu peduli denganku di bandingkan dengan ibu kandungku sendiri" katanya kepada pemilik kedai.

Pemilik kedai itu setelah mendengar perkataan Ana, menarik nafas panjang dan berkata, " Nona mengapa engkau berpikir seperti itu? Renungkan hal ini, aku hanya memberimu semangkuk bakmi dan kau begitu terharu.Ibumu telah memasak bakmi dan nasi untukmu saat kau kecil sampai saat ini, mengapa kau tidak berterima kasih kepadanya.?
Dan kau malah bertengkar dengannya"

Ana, terhenyak mendengar hal tersebut." mengapa aku tidak berpikir tentang hal tersebut? Untuk semangkuk bakmi dari orang yang baru kukenal, aku begitu berteri makasih tetapi kepada ibuku yang memasak untukku selam bertahun - tahun, aku bahkan tidak memperlihatkan kepedulian kepadanya. Dan hanya persoalan sepele, aku bertengkar dengannya.

Ana, segera menghabiskan bakminya, lalu menguatkan dirinya untuk segera pulang ke rumahnya. Saat berjalan kerumah, ia memikirkan kata - kata yang diucapkan kepada ibunya.Begitu sampai di ambang pintu rumah, ia melihat ibunya dengan wajah letih dan cemas.Ketika bertemu dengan Ana, kalimat yang pertama yangkeluar dari mulutnya adalah: " Ana kau sudah pulang, cepat masuklah, aku telah menyiapkan makan malam dan makanlah dahulu sebelum kau tidur, makanan akan menjadi dingin jika kau tidak memakannya sekarang"

Pada saat itu Ana tidak dapat menahan tangisnya dan ia menangis di hadapan ibunya.
Sekali waktu, kita mungkin akan sangat berterima kasih kepada orang lain si sekitar kita untuk suatu pertolongan kecil yang di berikan kepada kita. Tetapi kepada orang yang sangat dekat 
dengan kita ( keluarga ) khususnya orang tua kita, kita seharusnya ingat bahwa wajib berterima kasih kepada mereka seumur hidup kita.

Sering kali kita menganggap pengorbanan merela mereka merupakan suatu proses alami yang biasa saja, tetapi kasih dan kepedulian orang tua kita adalah hadiah paling berharga yang di berikan kepada kita sejak lahir.

No comments: